iklan

tukar menukar ohoto berujung petaka

Media sosial merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mempererat silaturahmi. Namun tidak jarang ada beberapa oknum yang memanfaatkannya untuk melakukan tindakan tercela, salah satunya pemerasan.
READ MORE
Haru Sekaligus Bangga, Setiap Hari Anak Ini Naik Kuda Ke Sekolah Dan Nggak Hanya Itu, Dia Juga ...
Tarzan Ada Di Dunia Nyata Lho, Pria Ini Hidup 41 Tahun Di Hutan
Kisah ini dialami seorang laki-laki berinisial JJ. Niat hati ingin berkenalan dengan seorangan perempuan, tapi ternyata malah mengalami pemerasan.

Berawal ketika korban berkenalan dengan pelaku Nurfia (23) melalui media sosial Facebook. Awalnya, pelaku Nurfia mengirim foto bugil kepada korban.

Saat itu korban juga mengirim foto kepada pelaku yang pertama kali hanya foto bagian pinggang ke bawah. Namun setelah komunikasi makin intim, keduanya pun saling bertukar foto bugil.

Setelah mengantongi foto bugil JJ, Nurfia ditemani rekannya Junior (30) memeras JJ dengan total uang Rp 25 juta dan jika tidak akan diberikan uang, foto bugil korban akan disebar ke media sosial. Merasa dirugikan, korban pun langsung melapor ke Polda Metro dan parSialnya korbana pelaku langsung diamankan.

Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengamankan dua pelaku pemerasan melalui sosial media Facebook, Junior dan Nurfia. Keduanya diketahui mengelabuhi korban berinisial JJ dengan bertukar foto bugil, lalu diancam akan disebarkan jika tak mengirim sejumlah uang yang diminta.

Panit II Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Rovan Richard Mahenu mengatakan, dalam menjalankan aksinya, kedua pelaku yang merupakan pasangan suami istri itu bertukar foto bugil dengan foto palsu yang diambilnya dari internet.

"Itu bukan foto tubuhnya Nurfia sendiri. Dia hanya mengambil foto itu dari internet," kata Rovan ketika dihubungi, Senin (1/8).

Dalam aksinya, Rovan mengungkapkan, pelaku memang selalu memasang foto palsu dengan foto yang paling menarik sehingga korban tertipu. Selain JJ, diduga korban bukan hanya satu orang.

"Diduga aksinya sudah berkali-kali, dan kami masih selidiki apa ada pelaku lainnya yang terlibat atau tidak," tuturnya.

Perilaku tercela lainnya juga pernah dilakukan pemuda 24 tahun yang bekerja sebagai staf tata usaha di salah satu sekolah dasar (SD) di Kota Tabanan. Staf TU yang berinisial AR ini digelandang ke Polres Tabanan lantaran dengan sengaja mengirimkan gambar porno ke salah seorang siswi yang duduk di bangku kelas VI.

Sialnya, korban yang dikirimkan foto porno ini adalah putri dari petinggi di Polres Tabanan yang kini dipindah tugaskan di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Entah sengaja atau tidak sengaja, Apes aja dia (pelaku)," kata salah seorang anggota di Polres Tabanan yang membenarkan korban yang dikirimi foto porno adalah putri dari orang nomor dua di jajaran Polres Tabanan dan kini ditugaskan sebagai Kapolres di Makasar.

Peristiwa itu pun diketahui lantaran korban mengadu ke orang tuanya dan ditindaklanjuti dengan kedatangan orang tua ke sekolah. Kabarnya saat itu juga pelaku yang asal Delod Rurung, Desa Delod Peken, Tabanan, langsung dicolok dari sekolah tersebut.

"Laporannya masuk tanggal 14 April 2016," ujar salah seorang sumber ini.

Menurut dia, saat ini terlapor sudah diamankan di Mapolres Tabanan guna penyelidikan lebih lanjut. Sementara itu, menurut informasi yang berhasil dihimpun, pelaku dikenal merupakan pemuda yang sopan dan berperilaku menyenangkan.

Sedangkan saat dikonfirmasi, Kabag Humas Polres Tabanan Kompol I Gusti Nyoman Suweca enggan komentar banyak. "Ia betul ada, besok ya," singkatnya


EmoticonEmoticon