iklan

Pergerakan tanah di Sukabumi memaksa ribuan warga mengungsi

Pergerakan tanah di Sukabumi memaksa ribuan warga mengungsi


Pergerakan tanah di Sukabumi memaksa ribuan warga mengungsi


Bencana pergerakan tanah terjadi di Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membikin warga resah. Alhasil, ribuan masyarakat memilih mengungsi.


"Dari data yang kami miliki ada sekitar 1.084 jiwa warga di dua desa yakni Nagrakjaya dan Cimenteng yang terdampak bencana ini mengungsi," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Andi Kusnadi, di Sukabumi, Selasa (2/8).

Menurut Andi, mayoritas warga memilih mengungsi karena di daerah itu hampir setiap hari terjadi pergerakan tanah. Sehingga mereka khawatir terjadi sesuatu.

Warga mengungsi tidak hanya di pengungsian sudah disediakan, tetapi ada juga yang pindah ke rumah sanak saudaranya maupun tetangga lebih aman. Untuk mengamankan lokasi dari aksi pencurian, Andi sudah berkoordinasi dengan anggota TNI dan Polri melakukan penjagaan.

"Di lokasi bencana kami juga menyediakan dapur umum dan posko kesehatan untuk membantu para pengungsi. Apalagi pengungsi bayi dan anak-anak yang rentan terserang penyakit," tambah Andi, seperti dilansir dari Antara.

Andi mengatakan, dari data sementara, ada 163 unit rumah rusak berat, 102 rusak ringan, 56 rusak sedang, dan 56 rumah lainnya terancam.

Bahkan, bencana ini terus meluas, sehingga masa status tanggap darurat bencana diperpanjang selama tujuh hari. Ini bertujuan untuk memfasilitasi para pengungsi.

Andi masih menunggu hasil kajian dari tim geologi terkait kondisi alam di daerah tersebut, buat menentukan langkah berikutnya. Namun, jika melihat kondisi seperti ini salah satu solusinya adalah relokasi.

"Pasca tanggap darurat ini, rencananya dilakukan rapat koordinasi terkait penanganan warga selanjutnya, dan untuk menentukan lokasi yang tepat untuk dijadikan tempat relokasi," tutup Andi.
[ary]


EmoticonEmoticon